19 Dec 2010

Bertanyalah pada diri sendiri ......

Wahai diriku, apa kabarmu hari ini?
Adakah engkau dalam keadaan sihat lahir dan batin?

Masihkah senyum manis menghiasi bibirmu?
Masihkah langkah hidup terasa ringan engkau ayunkan atau malah terasa berat sekali?
Masihkah engkau bergegas untuk menjawab panggilan-Nya disaat adzan berkumandang?
Adakah perasaan malas dan menunda mulai hinggap di hatimu untuk berbuat kebaikan?
Masihkah ucapan istighfar sebagai rasa kesal membasahi bibirmu, untuk setiap ucapan yang dusta, pandangan mata yang tak seharusnya, serta bisikan jahat pada hatimu yang akhirnya engkau lahirkan wujudkan dalam  perbuatan?

Terkadang, kita terlalu sibuk dengan dunia di luar diri kita. Kita begitu bersemangat membuat banyak perubahan untuk lingkungan sekitar kita. Kita bersemangat untuk menutupi setiap kekurangan yang nampak di hadapan, serta bersemangat menjadikan segala sesuatu di luar diri kita nampak lebih baik dari hari ke hari.
Namun, tanpa disedari, kita lupa bertanya pada diri sendiri. Kita lupa untuk melihat setiap perubahan kecenderungan yang singgah pada diri kita.

Kita lupa untuk memperbaiki dan menutupi banyaknya kekurangan dan aib-aib diri kita. Dalam setiap pertambahan waktu dan umur, dalam banyak pergaulan dan interaksi yang terjadi, tak pasti terdapat perubahan-perubahan dalam kecenderungan diri kita. 

Mungkin, aktiviti yang kita lalui dari hari ke hari tanpa disedari sudah memakan kesedaran kita untuk terus waspada serta berjalan dalam rambu-rambu ketaatan dan keistiqomahan menjaga keimanan dari bisikan-bisikan halus kelalaian.
Mungkin saja diri kita yang dulunya begitu kuat untuk memegang prinsip-prinsip yang mulia dalam hidup, mulai goyah dan terbawa arus setelah berbaur dengan beragam karakter dan kebiasaan.
Adakah kita senantiasa bertanya pada diri sendiri, sebesar apakah kedukaan kita saat berlalunya kesempatan untuk berbuat taat yang hanya kita biarkan dan habiskan dalam kesia-siaan perbuatan? 

Atau malah diri kita tidak berduka sama sekali?
Adakah kita senantiasa bertanya dan menuntut pada diri, perbuatan baik apa saja yang akan dan telah kita persembahkan pada hari ini?
Padahal kesempatan itu tidak datang dua kali dan terkadang hanya berlaku sekali. Hari yang kita jumpai saat ini dengan segala ragam keadaannya tak akan kembali terulang untuk esok, sedangkan kita tak pernah tahu, apakah esok kita masih sihat dan mampu berbuat, atau bahkan tidak akan lagi menjumpainya.

Bertanya pada diri sendiri atas banyak hal yang mesti diperbaiki adalah sebuah kemestian yang seharusnya dilakukan. Menjadi Waspada atas banyak kecenderungan-kecenderungan diri yang melalaikan merupakan suatu hal yang menjadi kemestian dasar untuk tetap menjaga keuntuhannya iman. 

1. Mampukah kita melakukan perubahan dan perbaikan, jika kita tidak pernah bertanya hal apa yang mesti kita ubah dan perbaiki? 

2. Mampukah kita melihat kelemahan dan kekurangan, jika diri tetap tidak mau peduli dan perubahan serta selalu saja merasa sempurna dan tiada cela?
.............................................................................
renung-renungkanlah .......
Dalam penghidupan, pelbagai pengisian akan datang dan memasuki diri kita, apa yang pasti, jadikanlah kebaikan sebagai teladan dan yang buruk sebagai sempadan, Sesungguhnya segala kebaikan adalah dari Allah dan segala kelemahan adalah atas kekurangan diri saya sendiri, maafkan saya, buka pintu hati, kita pasti akan memahami, terima kasih

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...